Masjid Raya Al Jabbar menjadi destinasi wisata religi karena keunikan dan kemegahannya. Salah satu keunikan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat ini adalah desain bangunan dan lokasi masjid yang seolah-olah berdiri di atas danau. Apa saja keunikan Masjid Raya Al Jabbar yang berlokasi di Jl. Cimincrang Gedebage Kota Bandung ini?
Saat peresmian pada 30 Desember 2022, arsitek Masjid Raya Al Jabbar, Ridwan Kamil, menjelaskan keunikan bangunan masjid ini.
Masjid Al Jabbar adalah masjid yang dirancang tanpa tiang kolom untuk mendapatkan efek bentuk ruangan bagian dalam yang luas. “Ini adalah masjid tanpa tiang kolom, makanya bentuknya sangat megah. Kita menjadi kecil di sini,” ujarnya dikutip Tempo.
Ridwan mengakui butuh waktu lama mendapatkan ide merancang masjid tanpa kolom tersebut. Ide dasarnya berasal dari rumus matematika aljabar. Rumus tersebut diterjemahkan dalam bentuk deretan lengkungan kurva yang saling bertumpuk.
“Imajinasi masjid ini datang inspirasinya dari rumus matematika. Maka dilihat di bawah ada 10 bentuk kurva, di atas ada per dua menjadi 5 (kurva), di atasnya dari 5 menjadi 4, dari 4 menjadi 2, dan menjadi 1. Itu adalah rumus matematika yang jadi inspirasi Al Jabbar,” kata Ridwan.
Rumus matematika tersebut diwakili oleh tokoh Islam yang menjadi tokoh matematika dunia, yakni Aljabar. Imajinasi rumus matematika aljabar tersebut yang menjadi inspirasi nama masjid itu.
Nama Al Jabbar kemudian bisa dikaitkan dengan Asmaul Husna, nama-nama suci Allah dalam keyakinan Islam. Nama Al Jabbar juga bisa diplesetkan menjadi Jawa Barat.
“Saya berimajinasi kemudian berkontemplasi. Butuh riset juga. Jadi, sebulan itu tidak ada ide. Akhirnya, karena Jabar adalah Jawa Barat, aljabar juga matematika, sehingga gagasan besarnya adalah mengambil inspirasi dari rumus matematika,” kata Ridwan.
Luas Masjid dan Kapasitas
Kapasitas ruang utama masjid tersebut bisa dipergunakan untuk 9.822 orang. Sementara di bagian mezanine punya kapasitas 3.188 orang. Total masjid tersebut bisa menampung 33 ribu orang jika menambahkan areal selasar dan plaza yang berada di bagian depan masjid.
Kompleks Masjid Raya Al Jabbar berada di atas lahan seluas hampir 25,8 hektare. Di dalamnya terdapat bangunan masjid dengan luas tapak menembus 2,9 hektare.
Masjid tersebut dikelilingi kolam retensi seluas hampir 7 hektare. Dan yang paling besar adalah area plaza, parkir, dan taman yang mengelilingi danau tersebut seluas 11 hektare.
Detail Keunikan Masjid Raya Al Jabbar
Keistimewaan Masjid Raya Al Jabbar dirinci pada laman resmi Masjid Raya Al Jabbar sebagai berikut.
1. Arsitektur Ikonik
Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar berbeda dari arsitektur masjid yang biasa ditemukan sehari-hari. Bentuknya seperti setengah bola raksasa yang berukuran 99 x 99 meter dengan tinggi 40 meter.
Dengan bentuk yang sama dan konsisten dari sisi manapun membuat arsitektur masjid ini ikonik. Istimewanya lagi, masjid ini berdiri tanpa satupun kolom penyangga.
2. Masjid Terapung
Saat dibangun atau sebelum bernama resmi Masjid Raya Al Jabbar, masjid ini disebut Masjid Terapung Gedebage
Apabila dilihat dari kejauhan, bangunan masjid akan tampak terapung di atas air. Namun, faktanya masjid ini dibangun dengan air yang mengelilinginya di empat sisi. Pantulan bentuk masjid yang sempurna di air danau pun semakin mendukung kesan terapung yang dihadirkan di Masjid Raya Al Jabbar.
3. Empat Menara/Minaret
Tidak lengkap rasanya jika sebuah masjid tidak memiliki menara yang mendampinginya. Bangunan Masjid Raya Al Jabbar dikelilingi oleh empat menara yang menjulang setinggi 99 meter.
Selubung yang membungkus menara ini membuatnya terlihat seperti tiang dengan tekukan-tekukan. Menariknya lagi, warna biru, kuning, dan ungu di menara bisa menyala di malam hari.
4. Makara
Bagian puncak masjid didesain dengan elemen tusuk sate seperti yang terdapat pada Kantor Gubernur Jawa Barat Gedung Sate. Lima bola pada tusuk sate melambangkan lima rukun Islam.
5. Ruang Shalat Monumental
Besar dan tingginya ruang salat, ditambah lagi tidak ada kolom-kolom yang menghalangi, membuat ruangan utama Masjid Raya Al Jabbar menjadi monumental.
Ketika memasuki ruangan, kita akan merasa sangat kecil. Terlebih dengan adanya lafaz Allah yang berukuran besar tepat di atas kepala kita. Kehadirannya semakin meyakinkan kita akan kebesaran Allah SWT yang segala rahmat-Nya tidak akan berhenti untuk diberikan kepada tiap hamba-Nya.
6. Relung Ekspresi 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat
Sebagai masjid milik warga Jawa Barat, area salat dikelilingi oleh 27 relung yang merepresentasikan jumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tiap relung akan mewakili tiap kota dan kabupaten melalui motif batiknya yang dibuat dari plat tembaga dan dipahat secara manual oleh para perajin lokal.
7. Lantai Mezzanine
Lantai yang berada di atas area salat utama ini dikhususkan untuk area salat jemaah perempuan. Dengan pemandangan yang berbeda, abadikan momen dengan latar lafaz Allah dan interior masjid yang indah.
8. Sculpture Al Jabbar
Siapa sangka bahwa karya seni yang menyambut kita di area depan adalah lafaz Al Jabbar yang dipelintir? Inilah karya salah satu seniman asal Bandung. Berlatarkan patung Al Jabbar sekaligus bangunan masjid secara utuh, ini bisa spot foto terbaikmu!
9. Royal Crown
Royal Crown berada di puncak plafon area salat masjid. “Mahkota” ini berupa kaligrafi lafaz “Allah” yang berukuran sangat besar dan menggantung ke bawah.
Demikian keunikan Masjid Raya Al Jabbar. Karena menjadi destinasi wisata religi, maka masjid ini tidak sebagaimana masjid pada umumnya. Masjid ini tidak buka 24 jam. Masjid Raya Al Jabbar hanya dibuka mulai pukul 04.00 WIB atau sebelum Subuh dan ditutup pukul 22.00 WIB.
Video Drone: Penampakan Udara Masjid Raya Al Jabbar