Pepatah Arab “adab di atas ilmu” (الادب فوق العلم) atau “adab lebih tinggi dari ilmu” sedang populer di media sosial. Orang berilmu dengan adab rendah atau tak beradab tidak disukai. Pepatah Arab “adab lebih tinggi daripada ilmu” mengajarkan bahwa adab harus diutamakan dalam menuntut ilmu.
Dalam Islam, adab dianggap lebih tinggi daripada ilmu karena adab membentuk karakter dan moralitas seseorang dalam menggunakan ilmunya. Ilmu tanpa adab dapat menyebabkan ketidaktertiban moral dan kehancuran.
Dampak ilmu tanpa adab antara lain kesombongan atau keangkuhan sehingga merendahkan orang lain, penyalahgunaan ilmu untuk tujuan yang merugikan, kurangnya empati dan kepekaan sosial, konflik atau perselisihan akibat cara penyampaian yang tidak tepat.
Beberapa kata yang dapat menjadi pedoman dalam menjaga adab adalah rendah hati atau tawadhu’, sabar, dan ikhlas. Berikut ini kajian tentang adab lebih tinggi daripada ilmu — pandangan Islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadits.
Dalam dunia pendidikan Islam, ilmu sangat ditekankan. Namun, lebih dari itu, adab atau akhlak mulia memiliki posisi yang lebih tinggi. Banyak ulama yang berpendapat bahwa ilmu tanpa adab dapat membawa kehancuran, sementara adab yang baik akan menghiasi ilmu seseorang. Artikel ini akan membahas pentingnya adab dibandingkan ilmu dalam pandangan Islam dengan dalil dari Al-Qur’an dan Hadits.
Pengertian Adab dan Ilmu
- Adab adalah tata krama atau perilaku yang mencerminkan akhlak mulia seseorang, baik kepada Allah, sesama manusia, maupun makhluk lainnya.
- Ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses belajar untuk memahami berbagai aspek kehidupan.
Keduanya penting, namun adab menjadi fondasi utama agar ilmu digunakan dengan benar dan membawa manfaat.
Adab adalah norma atau aturan mengenai sopan santun berdasarkan aturan agama. Adab juga memiliki sebuah arti kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti. Adab erat kaitannya dengan akhlak atau perilaku terpuji.
Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adab adalah “kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak”.
Dalam bahasa Arab, adab artinya menerapakan akhlak mulia. Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:
Adab dalam Al-Qur’an
Sebagai sumber utama syariat Islam, Al-Qur’an banyak menekankan pentingnya memiliki adab. Salah satunya ayat berikut ini:
ٱدْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلْحِكْمَةِ وَٱلْمَوْعِظَةِ ٱلْحَسَنَةِ ۖ وَجَٰدِلْهُم بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik…”
(QS. An-Nahl: 125)
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam menyampaikan ilmu, harus dilakukan dengan penuh hikmah dan sopan santun. Artinya, penyampaian ilmu tidak akan efektif tanpa adanya adab yang baik.
Adab dalam Hadits
Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam beradab. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda:
إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَتِمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad)
Hadits ini menegaskan bahwa tujuan utama diutusnya Rasulullah adalah untuk menyempurnakan adab dan akhlak manusia. Ini menunjukkan bahwa akhlak lebih diutamakan daripada sekadar memiliki ilmu pengetahuan.
Pentingnya Adab dalam Menuntut Ilmu
Para ulama klasik juga menegaskan bahwa adab adalah syarat mutlak dalam menuntut ilmu. Imam Malik rahimahullah pernah berkata kepada seorang muridnya:
تعلم الأدب قبل أن تتعلم العلم
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu.”
Hal ini menunjukkan bahwa seorang penuntut ilmu harus memiliki adab yang baik agar ilmunya bermanfaat dan tidak disalahgunakan.
Dampak Ilmu Tanpa Adab
Ilmu tanpa adab dapat membawa kerusakan, seperti:
- Kesombongan: Orang berilmu yang tidak beradab cenderung merasa lebih tinggi dari orang lain.
- Penyalahgunaan Ilmu: Tanpa adab, ilmu bisa digunakan untuk kepentingan yang merugikan orang lain.
- Kurangnya Keberkahan: Ilmu yang disampaikan tanpa adab sulit memberikan dampak positif dan keberkahan dalam kehidupan.
Perbedaan Adab dan Akhlak
Adab dan akhlak adalah perilaku yang saling mempengaruhi dan merupakan kunci penting dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Perbedaan utama antara adab dan akhlak terletak pada motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukannya:
- Adab: Perilaku yang dihasilkan dari norma atau aturan yang mengikat atau memaksa. Adab merupakan ekspresi yang lahir dari watak dasar manusia, yang bekerja berdasarkan warna akhlak.
- Akhlak: Perilaku yang didorong oleh jiwa atau hati seseorang. Akhlak berasal dari panggilan hati seseorang yang dilakukan dengan sukarela.
Beberapa contoh adab dalam kehidupan sehari-hari adalah:
- Saling sapa dan mengucapkan salam ketika bertemu
- Datang ke acara jika diundang
- Memberikan makanan jika memiliki makanan lebih
- Memberikan nasihat dengan baik ketika diminta
- Saling menghargai suatu perbedaan
- Menjenguk ketika sakit
- Turut mengurus jenazah dan mendoakannya
Jadi, apa perbedaan antara akhlak dan adab?
Akhlak dalam Islam adalah aspek yang menentukan seberapa beriman seorang muslim pada Allah SWT. Akhlak dapat mencerminkan perilaku dan isi hati seseorang, apakah baik atau buruk. Adab dalam Islam adalah ekspresi yang lahir dari watak dasar manusia, yang bekerja berdasarkan warna akhlak.
Kesimpulan
Adab adalah fondasi utama dalam Islam yang mendahului ilmu. Ilmu tanpa adab akan kehilangan nilai manfaat dan keberkahannya. Oleh karena itu, Islam mendorong setiap Muslim untuk mengutamakan adab dalam segala aspek kehidupan. Dengan demikian, seseorang tidak hanya menjadi cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang mulia.
Semoga kita semua dapat menyeimbangkan antara ilmu dan adab dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana yang diajarkan oleh Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah Saw.
Video Ceramah Misi Rasulullah Sempurnakan Akhlak