MasjidAljabbar.com — Masjid Raya Al Jabbar di Gedebage, Kota Bandung, telah menjadi magnet yang teramat kuat, menarik masyarakat untuk beribadah maupun berwisata di Masjid Raya Jawa Barat tersebut.
Setiap hari ribuan orang memadati kawasan masjid terapung di danau buatan tersebut. Pengunjung yang terus ramai mendatangi Masjid Raya Al Jabbar pun tidak jarang menyebabkan kepadatan lalu lintas di berbagai ruas jalan di sekitarnya.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat (Dishub Jabar) A Koswara, aksesibilitas Masjid Al Jabbar dulu direncanakan dari tol, kemudian dari Gedebage.
“Ada dua akses dari Gedebage dan Cimincrang, kemudian ada akses yang direncanakan dari kereta api. Sebenarnya akses-akses ini kemudian sekarang jadi terlihat terlambat karena aksesnya belum disediakan tapi masjidnya sudah dipakai. Bila seluruh akses sudah terpenuhi, Insya Allah akan nyaman untuk dikunjungi,” jelasnya.
Ia mengakui, kondisi yang terjadi saat ini memang sebagai dampak dari akses yang belum sempurna, yaitu Exit Tol KM 149 belum dibuka, akses dari Gedebage ke Al Jabbar pun masih belum maksimal dan ini masih sementara, darurat.
“Kalau Cimincrang sudah jelas aksesnya sempit dan sangat sulit. Yang menjadi unggulan Itu sebenarnya dari kereta api dari Stasiun Cimekar kita usulkan buat pedestrian walk supaya jamaah nyaman ke Al Jabbar dari stasiun,” katanya.
Masalah Parkir
Soal pengaturan parkir pengunjung Masjid Al Jabbar, Koswara mengatakan, selain menyediakan lahan parkir sekitar masjid, ada juga kantong-kantong parkir yang bisa disediakan pemerintah atau swasta.
“Kita kolaborasi kan bersama-sama, kalau misalkan ada masyarakat menyediakan kantong parkir itu bagus selama itu terintegrasi dengan rencana kita,” katanya.
Koswara juga mengungkapkan banyak sekali potensi usaha di sekitar Masjid Raya Al Jabbar selain parkir.
“Nanti kalau sudah ada pengelola dan pengaturan yang fix di Al Jabbar, kita juga akan keluar, tidak masuk langsung ke urusan Al Jabbar karena kalau dari sisi kewenangan Dishub Jabar tidak ada pengurus parkir, tidak ada mengurus transportasi di jalan kota,” terangnya. (Tribun Jabar)