Pengertian, makna, atau arti Minal Aidin Wal Faizin (مِنَ الْعَائِدِيْن وَالْفَائِزِيْن) yang biasa diucapkan saat menyampaikan ucapan Selamat Idul Fitri atau Selamat Lebaran bukan Mohon Maaf Lahir dan Batin.
Ucapan “minal ‘aidin walfaizin” sering diartikan dengan “mohon maaf lahir dan batin” karena kedua frasa ini sering dirangkaikan.
Arti Minal ‘Aidiin wal Faizin
Pengertian Minal Aidin Wal Faizin yang sebenarnya, secara harfiyah, adalah “dari orang-orang yang kembali dan menang”.
Secara istilah, ungkapan Minal Aidin Wal Faizin adalah ringkasan sebuah doa Allahumaj’alna minal ‘aidin wal faizin atau Ja’alanallohu waiyyakum minal aidin wal faizin.
- Allahumaj’alna minal ‘aidin wal faizin artinya “Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang kembali dan menang”.
- Ja’alanallohu waiyyakum minal aidin wal faizin (جَعَلَنَا اللَّهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ العَائدِيْنَ والفَائِزِينَ) artinya: “semoga Allah menjadikan kita tergolong orang-orang yang kembali dan meraih kemenangan”.
Karera merupakan sebuah doa, maka ketika kita menerima ucapan tersebut, jawabannya adalah “Amin Ya Robbal’alamin”.
Dalam Ensiklopedia Islam Nusantara Edisi Budaya (2018) disebutkan, ungkapan Minal Aidin Wal Faizin dulu diucapkan para sahabat Nabi Saw atau masyarakat Madinah ketika menyambut Rasululllah Saw dan pasukan muslim dalam Perang Badar.
Kaum muslim yang tidak ikut langsung berperang berdoa agar mereka pun termasuk pasukan muslimin yang kembali dari perang dan meraih kemenangan.
Menurut M. Quraish Shihab dalam Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, dari segi bahasa, minal aidin berarti “(semoga kita) termasuk orang-orang yang kembali”.
Kata “kembali” memiliki arti “kembali ke fitrah atau kesucian.” Saat lebaran Idul Fitri umat Islam berharap kembali suci setelah menjalankan puasa Ramadhan selama satu bulan.
Sementara kata al faizin berasal dari kata fauz yang berarti “keberuntungan”, “kemenangan”, atau “berhasil.” Maka, minal aidin wal faizin bermakna doa dan harapan agar kita kembali ke fitrah atau suci.
Ucapan Selamat Idul Fitri Para Sahabat Nabi Saw
Para sahabat Nabi Saw saat suasana Idul Fitri juga saling berucap salam, namun berupa doa “Taqabbalallahu minna wa minkum” (تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ)
Taqabbalallahu minna wa minkum artinya “Semoga Allah Swt berkenan menerima (puasa dan amal) dari kami dan (puasa dan amal) dari kalian semua.”
Maka, saat menerima ucapan tersebut, jawaban kita adalah sama dengan saat menerima ucapan minal ‘aidin walfaiin, yakni “Amin Ya Rabbal’alamin”.
Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqolani menyebutkan, terdapat berbagai riwayat dari beberapa sahabat Nabi Saw bahwa mereka biasa mengucapkan selamat di hari raya di antara mereka dengan ucapan “Taqobbalallahu minna wa minkum” (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن
Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjumpa dengan hari ‘ied (Idul Fithri atau Idul Adha, pen), satu sama lain saling mengucapkan, “Taqobbalallahu minna wa minka (Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).”
Imam Ahmad rahimahullah berkata,
وَلَا بَأْسَ أَنْ يَقُولَ الرَّجُل لِلرَّجُلِ يَوْمَ الْعِيدِ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك
“Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya ‘ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka”.
Demikian Arti Minal Aidin Wal Faizin Bukan Maaf Lahir dan Batin dan ucapan Selamat Idul Fitri lainnya yang dihimpun dari berbagai sumber. Wallahu a’lam bish-shawab.