Isra Mi’raj dalam Al-Quran dan Hadits

Isra Mi'rajIsra Mi’raj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menjadi tonggak utama dalam perjalanan spiritual Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini terjadi pada malam hari. Nabi Muhammad Saw melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem (Isra) dan dilanjutkan dengan perjalanan ke Sidratul Muntaha (Mi’raj) untuk menghadap Allah. Perjalanan ini terjadi dalam satu malam bersama malaikat Jibril.

Dalam artikel ini, kita akan membahas Isra Mi’raj secara rinci, lengkap dengan dalil-dalil Al-Qur’an dan hadits yang mendukung peristiwa ini. Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian Nabi Muhammad Saw.

Dalam perjalanan Mi’raj ke Sidratul Muntaha yang berada di lapisan langit ke tujuh, Rasulullah Saw bertemu dengan para nabi terdahulu pada setiap lapisan yang dilewati. Pada lapisan langit ketujuh, Nabi Muhammad Saw bertemu dengan Allah SWT untuk menerima perintah mendirikan shalat sebanyak 5 waktu dalam satu hari.

Dalil Al-Qur’an tentang Isra Mi’raj

Peristiwa Isra dijelaskan secara eksplisit dalam Al-Qur’an, tepatnya pada Surat Al-Isra (17:1):

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىبِعِبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ الْسَّمِيُعُ الْبَصِيْرُ

“Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Adapun peristiwa Mi’raj tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, namun diisyaratkan dalam Surat An-Najm:13-18.

وَلَقَدْ رَآهُ نَزْلَةً أُخْرَى عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوى إِذْ يَغْشَى السِدْرَةَ مَا يَغْشَى مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى لَقَدْ رَآى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الُكُبْرَى

“Dan sungguh, dia telah melihatnya (Jibril) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar.”

Hadits tentang Isra Mi’raj

Kisah Isra Mi’raj juga diperkuat dengan berbagai hadits sahih. Salah satunya diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لُقَدْ رَأَيْتُ فِيْ الْمِعْرَاجِ فِيْ الـْسَّمَاءِ الـُثَّالِثَةِ إِذَا هِوَ بِمُوسَى

Rasulullah Saw bersabda: “Pada malam Isra, aku melihat Musa di langit ketiga” (HR Bukhari dan Muslim)

Makna Isra Mi’raj

Mengutip laman Baznas, Isra Mi’raj memiliki banyak keutamaan bagi kaum muslim. Jika makna dan hikmah ini dipahami dengan kesucian hati, setiap umat Islam dapat memperteguh keimanan kepada Allah SWT.

Berikut ini beberapa keutamaan Isra Mi’raj:

1. Menjadi bukti kebesaran Allah SWT

Peristiwa Isra Miraj merupakan bukti kebesaran Allah SWT. Perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Mekkah ke Yerusalem (Palestina) dan naik ke langit ketujuh dalam waktu semalam merupakan hal yang tidak mungkin terjadi menurut logika manusia. Hal ini hanya dapat terjadi atas Kuasa Allah SWT sesuai dengan QS Al-Isra:1 tentang Isra.

2.  Menjadi bukti kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad Saw

Nabi Muhammad Saw adalah satu-satunya manusia yang pernah melakukan perjalanan Isra Mi’raj. Peristiwa ini menjadi bukti bahwa Nabi Muhammad Saw adalah nabi dan utusan Allah SWT (Rasulullah) yang membawa kebenaran bagi umat Islam di dunia.

3. Menjadi bukti bahwa surga dan neraka adalah nyata

Tergambar jelas dalam perjalanannya, Nabi Muhammad Saw melihat surga dan neraka adalah yang tempat yang nyata dan akan dihuni oleh manusia setelah kematian.

4. Menjadi bukti Allah SWT mampu melakukan apa saja atas Kuasa-Nya

Peristiwa Isra Mi’raj menunjukkan bahwa Allah SWT mampu melakukan apa saja. Allah SWT dapat melakukan hal-hal yang di luar logika manusia sesuai dengan QS An-Najm: 13-18:

“Dan sesugguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.

Secara keseluruhan isi surat An-Najm menjelaskan tentang kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW serta peristiwa Isra Mi’raj.

5. Menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang benar

Peristiwa Isra Mi’raj merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad Saw. Terbukti mukjizat ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang benar dan berasal dari Allah SWT, sang pencipta alam semesta.

Dari peristiwa Isra Mi’raj ini pula lahir julukan bagi sahabat terbaik Rasulullah Saw, yakni Abu Bakar, yakni Ash-Shiddiq, menjadi Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sahabat yang bernama lengkap Abu Bakar bin Abi Quhafah ini adalah sahabat Nabi yang pertama kali mempercayai peristiwa Isra Mi’raj.

Nabi Muhammad SAW menceritakan peristiwa Isra Mi’raj kepada para sahabat, termasuk Abu Bakar. Abu Bakar langsung membenarkan kisah tersebut, meskipun banyak orang yang menganggap Nabi Muhammad SAW berdusta. Karena membenarkan kisah Isra Mi’raj, Abu Bakar mendapat gelar Ash-Shiddiq yang berarti orang yang sangat jujur atau banyak membenarkan.

Dalam hadits riwayat Siti Aisyah dijelaskan:

“Begitu Nabi melakukan isra ke Masjid al-Aqsha, paginya ia kabarkan hal itu kepada warga (Makkah). (Saking tidak percayanya), sampai-sampai mereka yang tadinya beriman dan mempercayai Nabi menjadi murtad. Mereka celaka. Abu Bakar pun berkata, ‘Aku membenarkannya pada perkara yang lebih dari pada itu, aku membenarkannya tentang wahyu yang ia terima dari langit di pagi atau pun sore hari’. Oleh karena itu, Abu Bakar dinamakan ash-Shiddiq.” (Ibnul Atsir, Usdul Ghabah fi Ma’rifatish Shababah, juz III, h. 310)

Hikmah Isra Mi’raj

  1. Kewajiban Salat: Salah satu hikmah utama dari peristiwa Isra Mi’raj adalah turunnya perintah salat lima waktu. Salat menjadi ibadah yang sangat penting bagi umat Islam sebagai penghubung langsung dengan Allah SWT.
  2. Keimanan kepada Allah: Isra Mi’raj mengajarkan umat Islam untuk senantiasa mempercayai kebesaran Allah SWT, meskipun terkadang sulit diterima oleh akal manusia.
  3. Pentingnya Masjid Al-Aqsa: Peristiwa ini menegaskan status Masjid Al-Aqsa sebagai salah satu tempat suci dalam Islam.

Penutup

Demikian Isra Mi’raj dalam Al-Quran dan Hadits. Isra Mi’raj merupakan peristiwa yang penuh dengan pelajaran dan hikmah. Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk mempercayai kebenaran peristiwa ini serta mengambil hikmah dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang Isra Mi’raj dan memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT. Amin.

Video: Diorama Simulasi Isra Mi’raj di Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar

 

Posted in Kajian and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *