Profil Ibadurrahman, Hamba yang Disayang Allah Swt

Iman Mendorong Kemanfaatan bagi Sesama

Ibadurrahman adalah hamba yang disayang Allah Swt. Secara bahasa, ibad (jama’ dari ‘abdun) artinya “hamba” dan ar-rahman artinya Yang Maha Pengasih. Maksudnya, hamba yang dikasihi Allah Swt.

Dalam Al-Qur’an, istilah ibad biasa ditunjukkan untuk orang- orang yang beriman dan taat kepada perintah Allah Swt dan Rasul-Nya.

Istilah ibadurrahman antara lain terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Furqan ayat 63. Dalam ini, Allah Swt menjelaskan tentang ciri hamba Allah yang Maha Pengasih.

وَعِبَادُ الرَّحْمٰنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الْاَرْضِ هَوْنًا وَّاِذَا خَاطَبَهُمُ الْجٰهِلُوْنَ قَالُوْا سَلٰمًا

“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan “salam” (QS Al-Furqan:63).

Menurut Tafsir Ringkas Kementrian Agama (Kemenag) RI, isi kandungan surat Al-Furqan ayat 63 menjelaskan tentang salah satu ciri Ibadurrahman adalah orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati (tawadhu) dan tidak dibuat-buat.

Ibadurrahman tidak angkuh ataupun sombong, baik dalam sikap maupun tindakan. Ia tahu betul bahwa sombong merupakan sikap tidak terpuji dan akan menimbulkan hal hal negatif lainnya dalam pergaulan.

Selain itu, apabila ada yang menghina dan berkata kasar padanya, maka ia tidak akan membalas dengan perlakuan serupa. Ia malah membalasnya dengan sopan serta rendah hati sembari mengucapkan salam.

Orang yang punya sifat rendah hari dan tidak sombong ini tentunya akan memosisikan dirinya sama atau sederajat dengan orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ عَنِ النَّبِىِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ  لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ. قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً. قَالَ : إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ.

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong walaupun sebesar biji sawi.” Seorang lelaki bertanya, “Sesungguhnya ada orang yang senang jika pakaiannya bagus dan sandalnya pun bagus.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Kesombongan itu ialah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia.” (HR Muslim).

Video Ceramah: Ibadurrahman Sosok Hamba yang Disayang Allah

 

Posted in Kajian and tagged , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *