
Khotib Jumat Dr. KH. Jafar Shodiq, M.Si, Ph.D terangkan keutamaan Al-Qur’an dan Keteladanan Akhlak Rasulullah Saw di Masjid Raya Al Jabbar, Jumat (3/10/2025).
Al-Qur’an adalah kitab suci yang mempunyai keistimewaan yang langsung dijaga oleh Allah Swt. Bukan hanya istimewa secara isi, tetapi membuat siapa pun yang bersentuhan dengan Al-Qur’an akan menjadi istimewa. Siapa pun yang bersentuhan dengan Al-Quran akan menjadi mulia, menjadi agung, dan dimuliakan oleh Allah Swt.
Demikian dikemukakan Dr. KH. Jafar Shodiq, M.Si, Ph.D (narasumber “cahaya Qalbu” TVRI/”Lentera Qalbu” Kompas TV) dalam khotbah Jumat di Masjid Raya Al Jabbar, 3 Oktober 2025.
“Allah yang menurunkan Al-Qur’an juga menjaganya. Al-Qur’an dijaga Allah Swt semenjak diturunkan pertama kali dari Lauhil Mahfuz sampai hari ini, bahkan menjelang hari Kiamat nanti,” katanya.
Ia menjelaskan, siapa pun yang bersentuhan dengan Al-Qur’an terbawa istimewa. Malalikat Jibril yang membawa Al-Qur’an berubah menjadi Sayyidul Malaikah; malam di mana diturunkan Al-Qur’an, menjadi lebih baik dari seribu bulan, khoirum min alfi syahrin; bulan turunnya Al-Qur’an (yaitu) Ramadhan, Syahrur rhomadoonal llazi unzila fiihil quran, Ramadhan menjadi raja dari setiap bulan; Rasulullah Saw manusia yang menerima Al-Qur’an usianya pendek dibandingkan nabi-nabi sebelumnya, beliau berubah menjadi asroqul anbiya wal mursalin yaitu pemimpin para nabi dan para rasul.
“Al-Qur’an turun di kota Mekkah, namanya ayat Makiyyah; Al-Qur’an turun di Madinah menjadi ayat Madaniyyah. Inilah hebatnya Al-Qur’an, siapa pun yang bersentuhan dengan Al-Qur’an, dia akan menjadi mulia, menjadi agung, dan dimuliakan oleh Allah Swt. Inilah Al-Quran teristimewa,” terangnya.
Keagungan akhlak dan kemuliaan pribadi Rasulullah Muhammad Saw disebut secara langsung dalam Al-Qur’an. Tidak hanya umat Islam, bahkan tokoh non-Muslim pun mengakui pengaruh Nabi Muhammad dalam sejarah.
Penulis Amerika, Michael Hart, dalam bukunya The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History menempatkan Muhammad Saw sebagai tokoh paling berpengaruh di dunia. Pengakuan itu diyakini semakin menegaskan kedudukan Nabi Muhammad sebagai teladan agung yang keutamaannya diakui oleh kawan maupun lawan.
“Ternyata Rasulullah keagungan akhlaknya, kemuliaan pribadinya, diakui langsung oleh Allah dalam Al-Qur’an. Keagungan Rasulullah bukan hanya diakui oleh kawan, tapi diakui pula oleh lawan. Bukan hanya diakui oleh Muslim, diakui pula oleh non Muslim. Di Amerika ada seorang penulis bernama Michael Hart dengan jujur menulis ada 100 tokoh yang paling berpengaruh di dunia, nomor pertamanya adalah Rasulullah. Bukan hanya diakui oleh muslim, diakui oleh nonmuslim, teristimewa Rasulullah bukan hanya diakui oleh makhluk, tapi diakui pula oleh sang pencipta makhluk, wa innaka la’ala khuluqin adzim, di dalam dirimu Muhammad, terdapat akhlak yang sangat agung, inilah Rasulullah,” lanjutnya.
Pesan yang diwariskan Rasulullah kepada umatnya adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Mereka yang menempatkan Al-Qur’an sebagai imam diyakini akan memperoleh ketenangan jiwa, keberkahan hidup, serta dorongan menuju surga Allah.
“Bagi kita sebagai umatnya, ada satu pesan yang disampaikan Rasulullah, man ja’alal Qur’ana amamahu, orang yang menjadikan Al-Quran sebagai imam di dalam hidupnya, khodahu ilal Jannah, Al-Qur’an akan mendorong kita masuk ke surga Allah. Rumah yang dibacakan Al-Qur’an, rumah akan berubah menjadi baiti jannati, orang yang membaca Al-Qur’an, dadanya akan penuh ketenangan, penuh ketentraman, rumah tangga yang di dalamnya dibacakan Al-Qur’an, rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah, berkah Al-Qur’an. Siapa orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imam, Al-Qur’an akan mendorong kita masuk ke surga Allah,” jelasnya.
Peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw juga dipandang sebagai momentum untuk mengekspresikan kebahagiaan. Bentuknya antara lain dengan memperbanyak selawat serta memperdalam kajian sejarah para rasul. Dalam Al-Qur’an Surat Hud ayat 120 disebutkan kisah para nabi disampaikan agar mempertebal iman, menunjukkan kebenaran, menjadi pelajaran, serta memberikan teladan bagi muslimin.
“Hari ini kita berbahagia dengan lahirnya Rasulullah, kita berbahagia dengan hadirnya seorang manusia mulia. Ekspresi kebahagiaan itu pun berdasarkan Al-Qur’an, yang pertama, mengekspresikan kebahagiaan engan memperbanyak selawat, innallaha wa malaaikatahu yushalluna’alan nabiyy, Allah bershalawat, malaikat bershalawat, hai orang-orang yang beriman bersalawatlah pada nabi, bersalawat adalah ekspresi kecintaan kita pada Rasul. Yang kedua (yaitu pada) surat Hud ayat 120, Wa kullan naquṣṣu ‘alaika min ambaa`ir-rusuli, di bulan Rabiul Awal, di bulan Rabiul Akhir, kita kembali mengkaji sejarah-sejarah rasul. Wa kullan naquṣṣu ‘alaika min ambaa`ir-rusuli, Allah mengkisahkan, ambaa`ir-rusuli, ambaa` artinay nabi-nabi, artinya sejarah, nabi artinya pembawa sejarah, rasul,” papar Kiai Jafar. (Ibnu Arif/KPI UIN Bandung).
Video Khotbah Jumat Dr. KH. A Jafar Shodiq, M.Si, Ph.D | Al-Qur’an Akhlak Rasulullah Saw