Masjid Raya Al Jabbar menggelar kajian Dzuhur yang menghadirkan Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Prof. Dr. H. Ajid Thohir, M.Ag, dengan tema “Pentingnya Melaksanakan Ukhuwah Islamiah”, Sabtu (8/11/2025).
Dalam ceramahnya, Prof. Ajid menegaskan ukhuwah Islamiah merupakan pondasi utama dalam kehidupan seorang muslim dan menjadi cerminan dari kesempurnaan iman seseorang.
Dijjelaskannya, ukhuwah Islamiah bukan sekadar konsep sosial, melainkan bagian penting dari akidah atau keimanan.
“Ukhuwah Islamiah ini merupakan pondasi dalam keislaman. Izharul Islam atau tampaknya keislaman seseorang terlihat dari bagaimana ia menjalin persaudaraan dan kasih sayang dengan sesama muslim,” ujarnya.
Ia menekankan Islam tidak hanya diukur dari banyaknya ibadah, seperti salat dan puasa, tetapi juga dari kelapangan dada dan kasih sayang kepada sesama.
“Bukan banyaknya salat dan puasa yang menjadi tebusan surga, tetapi lapangnya hati dan leganya jiwa terhadap sesama,” jelasnya.
Prof. Ajid mengutip firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 10: Innamal mu’minuna ikhwatun, fa aslihu baina akhawaikum yang artinya sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu.
Ia juga mengutip sabda Rasulullah ﷺ “Perumpamaan orang beriman itu seperti satu tubuh. Bila satu anggota tubuh sakit, seluruh tubuh akan merasakan sakit.” Hal ini menggambarkan betapa pentingnya membangun kepedulian dan solidaritas di antara umat Islam.
Prof. Ajid menguraikan bahwa ukhuwah islamiah memiliki banyak manfaat yang berdampak pada kehidupan individu maupun sosial umat, seperti menyempurnakan keimanan dan menyempurnakan kemanusiaan.
“Dengan ukhuwah, kita menyempurnakan sifat kemanusiaan kita. Kita melihat tetangga bukan sekadar orang lain, tapi saudara seiman,” tuturnya.
Di akhir ceramahnya, Prof. Ajid menyampaikan sabda Rasulullah ﷺ tentang empat sifat yang membuat seseorang mudah berukhuwah dan dijauhkan dari api neraka.
“Rasulullah bersabda, orang yang tidak akan tersentuh api neraka adalah mereka yang memiliki sifat hayyinun, layinun, qarib, dan sahlu. Inilah resep Rasulullah bagi umatnya agar mudah bergaul, dekat dengan sesama, dan menjadi pribadi yang menebarkan kedamaian,” katanya.
Prof. Ajid menutup ceramah dengan pesan agar setiap muslim menjadikan ukhuwah islamiah sebagai bagian dari amal sehari-hari.
“Ukhuwah Islamiah bukan sekadar teori, tapi wujud nyata keimanan. Tidaklah sempurna iman seseorang bila belum tumbuh rasa persaudaraan di dalam dirinya,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh jamaah untuk terus memelihara silaturahim, memperkuat persaudaraan, dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama.
“Mari kita jaga ukhuwah ini. Karena ukhuwah adalah cahaya ilahi yang menerangi kehidupan umat,” tutup Prof. Ajid Thohir. (Aline Mumtaz Kurniawan/KPI UMB)
Video Ceramah Prof. Ajid Tohir tentang Pentingnya Ukhuwah Islamiyah