Sebagai makhluk sosial, manusia harus berteman atau punya teman. Dalam Islam, ada tiga teman setia manusia. yakni keluarga, harta, dan amal. Dua teman pertama berakhir saat kita meninggal dunia dan dikuburkan. Satu teman lagi, yakni amal, akan menemani kita selama di kubur hingga dibangkitkan kembali di alam akhirat.
Jika manusia mati, ia akan diikuti oleh para pengantarnya: keluarganya akan ikut mengantarkannya ke kubur; Hartanya juga akan mengikutinya, yaitu para budak dan hamba sahaya yang dimilikinya dan amalnya juga ikut serta bersamanya. Dua pengiring itu akan kembali, dan yang tinggal bersama hanyalah amalnya. Jika amalnya baik, maka kebaikanlah yang ia dapatkan. Jika amalnya buruk, maka keburukanlah yang ia dapatkan.
Rasulullah Saw bersabda:
يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta, dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
“Mayit akan diikuti oleh keluarga, harta dan amalnya. Itu adalah umumnya. Bisa jadi ada mayit yang hanya diikuti oleh amalnya saja, tanpa membawa harta dan keluarga ketika diantar ke kuburan.” (Fath Al-Bari)
Video Ceramah tentang Teman Setia Dunia Akhirat