MasjidAljabbar.com — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan inspirasi arsitektur Masjid Raya Al Jabbar yang didesainnya. Ia juga menjelaskan nama Al Jabbar.
“Insipirasi masjid ini datang dari rumus matematika, di bawah ada 10 bentuk kurva, di atasnya lima, kemudian jadi empat, jadi dua dan atasnya satu,” ucap Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Selain itu, Kang Emil juga menjelaskan makna mendalam dari penamaan masjid tersebut yakni Masjid Al Jabbar.
“Kemudian, Al Jabbar ini adalah Asmaul Husna. Al Jabbar artinya Mahaperkasa, Mahajuara. Ketiga, nama Jabar adalah singkatan dari Jawa Barat,” katanya..
Tidak hanya itu, tampaknya proses desain bangunan gedung ini dipikirkan dengan sangat matang oleh Kang Emil. Ia menjelaskan, Masjid Raya Al Jabbar ini menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan 27 pintu yang masing – masing memiliki nama yang diambil dari daerah di Jabar.
Masjid Raya Al Jabbar dibangun di lahan seluas 25 hektare dan mampu menampung sekitar 50 ribuan jamaah. Masjid ini dilengkapi dengan museum sejarah Islam, sejarah Rasulullah, 25 nabi, dan perkembangan Islam di Nusantara.
“Sehingga kami harapkan orang datang ke sini. Salat, doa pulangnya dapat ilmu. Dan, pulang bahagia,” ucapnya.
Soal keberadaan kubah pada bangunan masjid tersebut, Kang Emil menjawab, alasannya tak menggunakan kubah dalam pembangunan masjid karena memang tidak ada dalil yang mewajibkan adanya kubah pada masjid.
Kubah, katanya, adalah bentuk bangunan yang mampu dibuat agar suara dari dalam masjid dapat bergema.
Pembangunan masjid ini sendiri mulanya saat Kang Emil menjabat Wali Kota Bandung bertemu dengan Ahmad Heryawan yang menjabat Gubernur Jabar tahun 2015. Perbincangan itu mengarah pada pembangunan Masjid Raya Al Jabbar yang diharapkan dapat menjadi kebanggaan masyarakat Jabar. (Detik Jabar)
