Pengertian Infak dalam Islam yang dibahas dalam artikel ini meliputi makna, jenis, dan keutamaannya. Infak merupakan ajaran Islam yang sangat penting diamalkan kaum muslim. Bahkan dalam Al-Qur’an digambarkan terjadi penyesalan jika tidak infak.
وَأَنفِقُوا۟ مِن مَّا رَزَقْنَٰكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِىَ أَحَدَكُمُ ٱلْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَآ أَخَّرْتَنِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Infak merupakan salah satu konsep penting dalam Islam yang berhubungan dengan berbagi harta untuk kebaikan. Dalam ajaran Islam, infak adalah perbuatan mengeluarkan sebagian harta atau rezeki yang dimiliki untuk tujuan yang bermanfaat, baik itu untuk kepentingan agama, sosial, maupun pribadi yang membutuhkan.
Infak sering kali dikaitkan dengan zakat, namun keduanya memiliki perbedaan mendasar. Artikel ini akan membahas pengertian infak dalam Islam, jenis-jenis infak, serta keutamaan infak bagi umat Muslim.
Pengertian Infak dalam Islam
Secara bahasa, infak berasal dari kata “anfaqa” yang berarti mengeluarkan atau membelanjakan. Sedangkan secara istilah, infak adalah segala bentuk pemberian harta dari seseorang untuk kepentingan di jalan Allah, baik dalam bentuk wajib maupun sunnah.
Berbeda dengan zakat (infak wajib yang pemilik harta sudah memenuhi syarat) yang memiliki aturan khusus, infak tidak memiliki ketentuan mengenai jumlah atau nisab tertentu. Infak dapat diberikan kapan saja dan kepada siapa saja, selama niatnya ikhlas karena Allah dan ditujukan untuk kebaikan.
Mengutip laman Baznas, infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum (Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat pada BAB I Pasal 1). Infak merupakan amalan yang tak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari seorang muslim.
Perbedaan Infak, Zakat, dan Sedekah
Meskipun ketiganya melibatkan kegiatan berbagi harta, ada perbedaan mendasar antara infak, zakat, dan sedekah:
- Infak adalah pemberian harta yang bisa bersifat wajib maupun sunnah dan tidak ada ketentuan khusus tentang penerimanya.
- Zakat adalah kewajiban yang harus dikeluarkan oleh umat Muslim yang telah mencapai nisab (jumlah minimal harta) dalam waktu tertentu dan memiliki aturan penerima yang jelas, seperti fakir miskin, mualaf, dan sebagainya.
- Sedekah lebih luas lagi, yaitu segala pemberian yang sifatnya sukarela dan bisa berupa harta maupun non-harta, seperti senyuman atau bantuan lainnya.
Jenis-Jenis Infak dalam Islam
Dalam Islam, infak dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Infak Wajib
Infak wajib adalah pemberian harta yang diwajibkan oleh syariat Islam, seperti zakat fitrah dan zakat mal. Meskipun zakat adalah bentuk infak wajib, istilah infak sering kali digunakan untuk menggambarkan pengeluaran harta yang lebih luas dan fleksibel.
2. Infak Sunnah
Infak sunnah adalah infak yang dianjurkan namun tidak diwajibkan, seperti membantu fakir miskin, membangun masjid, memberikan bantuan kepada korban bencana, dan lain sebagainya.
3. Infak dalam Keluarga
Infak dalam keluarga termasuk menafkahi anak, istri, dan keluarga. Dalam Islam, hal ini juga termasuk bentuk infak yang sangat dianjurkan, karena memenuhi kebutuhan keluarga adalah kewajiban utama.
4. Infak Fi Sabilillah (di Jalan Allah)
Infak fi sabilillah berarti infak yang diberikan untuk kepentingan dakwah Islam atau di jalan Allah, seperti membangun sekolah Islam, membiayai pendidikan agama, atau kegiatan lain yang bertujuan memperjuangkan agama Islam.
Keutamaan Infak dalam Islam
Infak memiliki banyak keutamaan yang dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits, beberapa di antaranya adalah:
1. Menghapus Dosa
Infak yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dapat menjadi penghapus dosa-dosa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Sedekah akan menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
2. Mendatangkan Rezeki
Allah SWT menjanjikan balasan berlipat ganda bagi orang-orang yang ikhlas berinfak. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 261).
3. Menghilangkan Sifat Kikir
Infak dapat menghilangkan sifat kikir dan kecintaan berlebihan terhadap dunia. Dengan berinfak, seorang Muslim diajarkan untuk berbagi dan tidak berfokus pada harta semata.
4. Memberikan Ketenangan Hati
Orang yang berinfak merasakan ketenangan batin dan kebahagiaan karena telah membantu orang lain. Infak yang dilakukan dengan ikhlas dapat memberikan kedamaian jiwa dan menjauhkan diri dari kecemasan.
5. Menambah Keberkahan Harta
Islam mengajarkan bahwa harta yang dibelanjakan di jalan Allah tidak akan berkurang, melainkan akan semakin berkah. Allah SWT berfirman:
قُلْ إِنَّ رَبِّى يَبْسُطُ ٱلرِّزْقَ لِمَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ وَيَقْدِرُ لَهُۥ ۚ وَمَآ أَنفَقْتُم مِّن شَىْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُۥ ۖ وَهُوَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
6. Didoakan Malaikat
“Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, “Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga).” Malaikat yang lain berdoa, “Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan bersedekah (memberi nafkah).” (HR. Bukhari).
Cara Berinfak yang Benar
Agar infak mendapatkan ridha Allah SWT dan memberikan manfaat yang maksimal, berikut beberapa cara yang dianjurkan dalam berinfak:
- Niat yang Ikhlas: Pastikan niat infak adalah karena Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain.
- Memilih Penerima yang Tepat: Memberikan infak kepada orang yang membutuhkan, baik itu fakir miskin, anak yatim, atau lembaga yang terpercaya.
- Tidak Mengungkit Pemberian: Islam mengajarkan agar pemberi tidak mengungkit-ungkit infaknya, karena hal tersebut akan merusak pahala.
- Berinfak dari Harta yang Baik: Infak yang diterima di sisi Allah adalah infak yang berasal dari harta yang halal dan baik.
Kesimpulan
Infak adalah salah satu bentuk kebaikan dalam Islam yang sangat dianjurkan bagi setiap Muslim. Selain membantu sesama, infak juga memiliki keutamaan dalam menghapus dosa, menambah keberkahan, dan meningkatkan ketakwaan. Semoga dengan pemahaman yang benar mengenai infak, kita bisa lebih ikhlas dan bersemangat dalam menunaikan infak sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT.
Demikian Pengertian Infak dalam Islam: Makna, Jenis, dan Keutamaannya. Wallahu a’lam bish-shawabi.
Video Ceramah Kajian Tafsir QS Al Baqarah 254 tentang Infak Zakat dan Sedekah