Niat sangat penting dalam setiap amal ibadah. Dalam hadits populer disebutkan:
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menekankan pentingnya niat dalam setiap amal dan ibadah.
Niat merupakan pembeda amal dalam Islam. Niat berfungsi untuk membedakan antara ibadah dan kebiasaan serta membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya. Niat yang tulus dan ikhlas adalah kunci sahnya amal dan menentukan kualitasnya.
Fungsi niat ada dua:
1. Fungsi Niat sebagai Pembeda
Membedakan Ibadah dan Kebiasaan: Niat membedakan antara perbuatan yang bernilai ibadah (dilakukan karena Allah) dan perbuatan yang sekadar kebiasaan.
Contoh:
- Mandi untuk membersihkan badan (kebiasaan) vs mandi untuk membersihkan diri dari hadas besar (ibadah).
- Berjalan-jalan (kebiasaan) vs berjalan-jalan untuk menunaikan haji (ibadah).
2. Membedakan Antara Ibadah
Niat juga membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, misalnya antara shalat fardhu dan shalat sunnah, atau puasa wajib dan puasa sunnah.
Niat yang ikhlas (karena Allah) adalah syarat sahnya amal dan menentukan kualitasnya. Amal yang tidak didasari niat yang ikhlas akan sia-sia dan tidak mendapatkan pahala.
Niat adalah fondasi dari setiap amal dan ibadah dalam Islam. Dengan niat yang benar dan ikhlas, setiap perbuatan dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT.
Ulama bersepakat bahwa niat berada di dalam hati dan tidak wajib diucapkan, namun mengucapkannya tetap dianjurkan untuk memperjelas dan memperkuat niat tersebut.
Video Ceramah Niat Pembeda Amal