Masjid Raya Al Jabbar masuk dalam e-katalog masjid indah di Indonesia yang dirilis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia.
Bertajuk “The Wonderful Mosque of Indonesia E-Catalogue”, katalog digital ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada wisatawan mengenai masjid-masjid yang menjadi destinasi wisata religi di Indonesia.
“Salah satu destinasi favorit di Indonesia adalah masjid-masjid yang indah. Selama ini kita belum bisa mengangkat masjid sebagai wisata ramah muslim dan dengan peluncuran e-katalog ini kita akan mendorong masjid ini menjadi daya tarik wisata untuk mengunjungi daerah,” kata Menparekraf dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (9/9/2023), dikutip Antara.
Sandiaga mengungkapkan, dengan kehadiran e-katalog masjid indah ini diharapkan dapat tercipta rute-rute destinasi wisata baru, yaitu jelajah nusantara mengunjungi masjid-masjid ikonik.
E-katalog ini memuat informasi 74 masjid dari 16 Provinsi di Indonesia yang memiliki potensi daya tarik wisata, termasuk Masjid Raya Al Jabbar yang diresmikan 30 Desember 2022.
Daftar masjid berpotensi daya tarik wisata ini disusun berdasarkan tujuh kategori tema, yaitu nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai budaya, nilai amenitas, nilai edu-religi, nilai tujuan ziarah, nilai socialpreneur, dan nilai eco-mosque.
E-katalog ini dapat diunduh melalui laman website Indonesia Travel.
Masjid Raya Al Jabbar: Eco-Mosque
Dalam e-katalog masjid indah ini, Masjid Raya Al Jabbar disebut eco-mosque atau masjid ramah lingkungan. Disebutan, Masjid Raya Al-Jabbar telah menyambut orang-orang dari seluruh penjuru nusantara sejak resmi dibuka untuk umum.
Masjid Raya Provinsi Jawa Barat ini dirancang oleh Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat 2018-2023) dan berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai destinasiwisata religi, pusat pendidikan sejarah perkembangan Islam, dan tempat interaksi masyarakat.
Maksimal 40.000 orang dapat ditampung di dalam Masjid Raya Al Jabbar yang megah. Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 25,8 hektar.
Sebagai bangunan strukturnya memadukan bentuk kubah dan limas, masjid ini cukup khas dalam hal sudut pandang arsitektur.
Desain menakjubkan lainnya dari masjid ini adalah platformnya yang turun dari langit-langit dan memiliki kaligrafi “Allah” tepat di ujungnya. Dengan empat menara di setiap sisinya menjulang setinggi 99 meter dan melambangkan angka Asmaul Husna (Nama-Nama Besar Allah), Masjid Raya Al Jabbar selesai dibangun dengan segala keindahannya dan diresmikan pada 30 Desember 2022
Selain kualitas estetikanya, penggunaan kaca patri yang cerah untuk diserap sinar matahari dan memberikan pencahayaan alami yang mendorong konservasi energi dan keramahan lingkungan.
Pengunjung juga busa kunjungi Galeri Rasulullah sebagai cara santai dan mendidik untuk belajar lebih banyak tentang kehidupan Nabi Muhammad dan perkembangan Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Jawa Barat.