Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang memiliki keistimewaan dalam kalender Hijriyah. Bulan ini berada di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, yang keduanya juga memiliki kedudukan khusus dalam Islam. Namun, sering kali Sya’ban kurang mendapatkan perhatian dibandingkan bulan lainnya. Padahal, di dalamnya terdapat banyak hikmah dan keutamaan yang seharusnya tidak kita lupakan.
Nama Sya’ban berarti “pemisahan”, disebut demikian karena orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah pada bulan ini untuk mencari air.
Keutamaan Bulan Sya’ban
Bulan Sya’ban disebut sebagai bulan persiapan menuju Ramadhan. Rasulullah Saw sendiri banyak berpuasa di bulan ini, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah r.a.:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah Saw menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Rasulullah Saw sangat menghargai bulan Sya’ban dengan memperbanyak ibadah, khususnya puasa sunnah. Hal ini menjadi contoh bagi umat Islam agar tidak melewatkan kesempatan beribadah di bulan ini.
Mengutip laman MUI, bulan Syaban merupakan salah satu bulan yang istimewa bagi umat Islam. Beberapa keistimewaan bulan Syaban di antaranya :
1. Bulannya Rasulullah Saw
Sya’ban dikenal sebagai bulannya Rasulullah Saw sesuai dengan sabda beliau:
رَجَبٌ شَهْرُ اللَّهِ وَ شَعْبَانُ شَهْرِي وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي
“Rajab adalah syahrullah (bulan Allah), Syaban bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”
2. Syahrul Qurra’
Syaban juga dijuluki sebagai Syahrul Qurra’ (Bulan Para Ahli Alquran) karena di Syaban terdapat anjuran untuk memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Salmah bin Kuhail pernah mengatakan:
وقال سلمة بن كهيل : كان يقال : شهر شعبان شهر القراء .وكان حبيب بن أبي ثابت إذا دخل شعبان قال: هذا شهر القراء. وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان، أغلق حانوته وتفرغ لقراءة القرآن.
“Bulan Syaban disebut dengan Syahrul Qurra’ (Bulan para Ahli Alquran)”. Hubaib bin Abi Tsabit ketika memasuki bulan Syaban berkata, “Bulan ini adalah bulan para Ahli Alquran.” Amar bin Qais al-Mula’iy ketika memasuki bulan Syaban menutup tokonya dan menggunakan waktunya untuk membaca Alquran.”
3. Bulan Bershalawat, Turunya Perintah Shalawat
Keistimewaan bulan Sya’ban adalah turunnya perintah dari Allah SWT untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمً
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab:56)
4. Bulan Merawat Tanaman Amal
Para ulama mengibaratkan bulan Syaban sebagai bulan merawat tanaman amal:
شهر رجب شهر للزرع و شعبان شهر للسقي و رمضان شهر حصاد الزرع
“Bulan Rajab adalah masa menanam, Bulan Syaban adalah masa memupuk/merawat, dan Bulan Ramadhan adalah masa memanen.”
5. Bulan Diangkatnya Amal Manusia
Keistimewaan lain Sya’ban adalah diangkatnya amal-amal manusia. Karena pada bulan ini amal-amal perbuatan manusia akan diangkat kepada Allah SWT, maka Rasulullah Saw ingin amal-amal tersebut diangkat ketika beliau sedang menjalankan ibadah puasa.
عَنْ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ قَالَ : قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ, لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ, قَالَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ, وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ, فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Dari Usamah bin Zaid berkata, “Aku bertanya: “Wahai Rasulullah SAW, aku tidak melihatmu berpuasa seperti engkau berpuasa di bulan Syaban (karena seringnya), beliau menjawab, “Bulan itu adalah bulan yang dilalaikan oleh banyak orang, yaitu antara Rajab dan Ramadhan, di bulan itu diangkat amal-amal kepada Allah Tuhan semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Nasai dan Ibnu Khuzaimah).
Malam Nishfu Sya’ban
Salah satu malam yang istimewa dalam bulan Sya’ban adalah malam Nishfu Sya’ban, yaitu malam pertengahan bulan. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa pada malam ini, Allah SWT mengampuni hamba-hamba-Nya yang memohon ampunan, kecuali mereka yang masih menyimpan kebencian dan permusuhan terhadap sesama.
Malam Nisfu Sya’ban sering dijadikan waktu untuk berdoa dan memperbanyak ibadah, meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai keutamaan khususnya. Namun, secara umum, bulan Sya’ban tetap menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan kualitas ibadah sebelum memasuki bulan Ramadhan.
Mengapa Sya’ban Sering Terlupakan?
Bulan Sya’ban sering kali terlupakan karena berada di antara dua bulan besar, yaitu Rajab dan Ramadhan. Banyak orang lebih fokus pada bulan Rajab yang memiliki keutamaan khusus dan persiapan menjelang Ramadhan. Akibatnya, mereka kurang memanfaatkan bulan Sya’ban untuk beribadah lebih intensif.
Padahal, justru di bulan ini amalan-amalan kita diangkat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:
“Itu adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ia adalah bulan diangkatnya amalan-amalan kepada Tuhan semesta alam, dan aku suka amalanku diangkat dalam keadaan aku berpuasa.” (HR. An-Nasai).
Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban
Apa saja peristiwa penting di Bulan Sya’ban bagi umat Islam?
Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan yang istimewa dalam kalender Islam. Beberapa peristiwa penting yang terjadi atau dikaitkan dengan bulan ini bagi umat Islam antara lain:
1. Perintah Perubahan Arah Kiblat
- Pada bulan Sya’ban, Allah memerintahkan perubahan arah kiblat dari Masjidil Aqsha (Yerusalem Palestina) ke Ka’bah (Mekkah). Peristiwa ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah dan merupakan momen penting dalam sejarah Islam.
2. Turunnya Ayat tentang Shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ
- Dalam bulan ini, ayat yang memerintahkan umat Islam untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ turun, yaitu dalam Surah Al-Ahzab ayat 56:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
3. Malam Nisfu Sya’ban
- Malam pertengahan (15 Sya’ban) adalah malam yang diyakini sebagai malam penuh rahmat dan ampunan. Dalam banyak riwayat, disebutkan bahwa pada malam ini Allah mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali mereka yang masih dalam keadaan syirik atau bermusuhan dengan sesama.
- Banyak umat Islam melakukan amalan ibadah seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, dan shalat sunnah pada malam ini.
4. Persiapan Menuju Bulan Ramadhan
- Bulan Sya’ban juga disebut sebagai bulan persiapan menjelang bulan Ramadhan. Nabi Muhammad ﷺ sering memperbanyak puasa sunnah di bulan ini sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual.
5. Banyaknya Puasa Sunnah Nabi Muhammad ﷺ
- Diriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ banyak berpuasa di bulan Sya’ban lebih dari bulan lainnya (kecuali Ramadhan). Dalam hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah ﷺ berpuasa dalam sebulan lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari & Muslim)
Kesimpulan
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan dengan memperbanyak puasa dan ibadah lainnya di bulan ini. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam hendaknya tidak melupakan makna dan hikmah yang terkandung dalam bulan Sya’ban.
Bulan Sya’ban menjadi momentum bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, meningkatkan ketakwaan, dan mempersiapkan diri menghadapi bulan suci Ramadhan.
Sebagai persiapan menuju Ramadhan, marilah kita manfaatkan bulan Sya’ban dengan lebih banyak beribadah, berdoa, dan memperbaiki diri. Jangan sampai bulan ini berlalu begitu saja tanpa kita mengambil manfaat darinya.
Video Ceramah Sya’ban Bulan Terlupakan