Setiap kali shalat berjamaah akan dilaksanakan di Masjid Raya Al Jabbar, petugas atau wakil dari DKM biasa memberikan imbauan agar jamaah meluruskan shaf atau barisan.
Karena luas, banyak jamaah pria yang “enggan” mengisi shaf sebelah kiri. Bahkan, sering shaf pertama sebelah kiri masih kosong, jamaah banyak yang membuat/mengisi shaf kedua, ketiga, dan seterusnya di depan mihrab. Akibatnya, barisan shaf tidak seimbang antara sebelah kanan dan kiri.
Keutamaan Shaf Pertama
Sebaik-baiknya shaf adalah shaf terdepan.
خيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا ، وَشَرُّهَا آخِرُهَا ، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا ، وَشَرُّهَا أوَّلُهَا
“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling depan, dan yang paling jelek adalah yang paling belakang. Sebaik-baik shaf bagi wanita adalah yang paling belakang, dan yang paling jelek adalah yang paling depan.“ (HR. Muslim)
Orang shaf terdepan juga mendapatkan sholawat dari Allah Swt dan malaikat.
إن الله وملائكته يصلون على الصف الأول
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf–shaf terdepan” (HR Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim dari Aisyah r.a.).
لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إلاَّ أنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا
“Seandainya manusia mengetahui keutamaan yang terdapat pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidaklah akan medapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya pasti mereka akan mengundinya.“ (HR. Muslim)
Shaf Lurus Bagian dari Shalat Berjamaah
Meluruskan shat shalat adalah perintah langsung Rasulullah Saw.
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ , فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاةِ
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah kesempurnaan shalat” (HR Bukhari dan Muslim).
سَوُّوا صُفُوفَكُمْ , فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ إِقَامَةِ الصَّلاةِ
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena lurusnya shaf adalah bentuk menegakkan shalat (berjama’ah)” (HR. Bukhari).
Meluruskan shaf ini juga hukumnya wajib. Bahkan Rasulullah Saw mengancam orang yang tidak meluruskan shaf dalam shalat berupa terjadinya perselisihan hati di antara mereka.
Dari Abu Mas’ud radhiallahu’anhu, ia berkata:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَمْسَحُ مَنَاكِبَنَا فِي الصَّلاةِ وَيَقُولُ : اسْتَوُوا , وَلا تَخْتَلِفُوا فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ
“Dahulu Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memegang pundak-pundak kami sebelum shalat, dan beliau bersabda: luruskan (shaf) dan jangan bengkok, sehingga hati-hati kalian nantinya akan bengkok (berselisih) pula” (HR Muslim).
Tujuan merapatkan dan meluruskan shaf ini agar tidak ada celah yang memungkinkan untuk ditempati oleh setan. Dengan rapatnya shaf, diharapkan sholat bisa menjadi lebih khusyuk dan pastinya mengikuti ajaran Rasulullah Saw.
Dilarang Memutus Shaf
Wajib bagi para makmum untuk berusaha menyambung shaf, dan tidak boleh memutusnya. Karena Allah ta’ala mengancam orang yang memutus shaf.
Dari Abdullah bin Umar r.a., Rasulullah Saw bersabda:
أقيموا الصفوف وحاذوا بين المناكب وسدوا الخلل ولينوا بأيدي إخوانكم ، ولا تذروا فرجات للشيطان ومن وصل صفا وصله الله ومن قطع صفا قطعه الله
“Luruskan shaf dan luruskan pundak-pundak serta tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap saudaramu. Dan jangan kalian biarkan ada celah untuk setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, Allah akan menyambungnya. Barangsiapa yang memutus shaf, Allah akan memutusnya” (HR. Abu Daud).
Video: Masalah Shaf Sholat Berjamaah Masjid Raya Al Jabbar