Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah, apakah kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Kurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan kurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku), dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah: 186).
“Perbaikilah hubunganmu dengan Allah, niscaya Allah akan memperbiki hubungan denganmu, dengan orang-orang di sekitarmu. Berhati-hatilah terhadap dosa-dosa yang akan menguasaimu dan akan menyebabkan kamu gagal dalam bergaul dengan orang lain. Allah berfirman, “Setiap musibah yang menimpa kalian adalah akibat dari perbuatan kalian sendiri. Dan Allah memaafkan banyak hal.” (QS. Asy-Syu’ara:30). (Syaikh Musthafa Al-’Adawy)
“Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu.” (Ali bin Abi Thalib)
“Wanita sholelah itu perhiasan yang indah, ia lembut tapi tidak lemah, memesona tapi tetap bersahaja. Ia tahu bagaimana menjaga [kehormatan] diri dan keluarga, mengerti bagaimana menjaga akhlak dan kemuliaannya. Ilmunya telah mengangkatnya ke derajat yang lebih dari wanita lain. Mendampinginya merupakan anugerah terindah!” (Abu Mushab).
“Barangsiapa mengajak (seseorang) kepada petunjuk (kebaikan), maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun” (HR. Muslim)
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud:114).
“Berikanlah nasihat hanya pada yang membutuhkannya dan memberi nasihat tanpa menggurui, mempermalukan yang dinasihati, serta tanpa merasa lebih mulia dari yang dinasihati adalah ciri kematangan seseorang.”
“Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berikan argumen dengan cara yang lebih baik”. (QS. An-Nahl: 125).
“Mencintai seseorang karena harta dan kekayaannya akan membuatmu merasa sangat miskin. Mencintai karena parasnya akan membuatmu bosan. Mencintai karena agama dan kebaikannya, kamu akan menemukan kebahagiaan hidup bersamanya” (Mutiara Nasihat)
“Tiadalah sedekah itu mengurangi harta, tidaklah Allah menambah kemaafan bagi seorang hamba melainkan kemuliaan, dan tiadalah seseorang merendah diri karena Allah melainkan Dia mengangkatnya” (HR Muslim).
“Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain.” (HR. Muslim)
“Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa), tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai (Allah).” (HR. Ath-Thusi).
Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani).
Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (HR. Imam Ahmad dan Ad-Darimi).
“Allah SWT berfirman,Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit, kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (Hadits Qudsi Riwayat Tirmidzi, dari Anas bin Malik).