Koleksi kata mutiara Islami, inspiratif dan motivasional ini bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan atsar (perkataan dari ulama salaf, tabi’in, sahabat dan lainnya).
Kata mutiara adalah ungkapan atau frasa yang berisi nasihat, motivasi, atau inspirasi yang dapat memotivasi dan memberikan semangat pada orang yang membacanya. Kata-kata mutiara seringkali memiliki makna yang dalam dan dapat membantu seseorang memandang hidup dari sudut pandang yang berbeda.
Kata mutiara adalah kata-kata yang dianggap memiliki kebijaksanaan tentang hidup baik dalam hubungan antar individu maupun individu terhadap dirinya sendiri. Mutiara adalah buah dari kerang laut, biasanya berwarna putih yang berharga dan dicari semua manusia.
Koleksi Kata Mutiara Islami
Berikut ini koleksi kata mutiara Islami yang inspiratif dan motivasional. Dihimpun dari berbagai sumber.
“Seseorang itu terhalang dari rizki akibat dosa yang ia lakukan. Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang bisa menambah umur melainkan perbuatan baik.” (HR Ahmad dari Tsauban)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS Al-Baqarah: 277).
“Bentengilah (lindungi keberkahan) hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit dengan bersedekah, dan persiapkan doa untuk menghadapi (menghindari) datangnya bencana” (HR Ath-Thabrani).
“Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).” (Imam Syafi’i)
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat, serta semua makhluk di langit dan di bumi, sampai semut dalam lubangnya dan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat (mendoakan kebaikan) bagi orang yang mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada manusia” (HR Tirmidzi dan Thabrani).
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).’ Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (QS Saba’: 39).
“Janganlah kamu berputus asa dari rezeki selama kepalamu masih bisa bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah memberikan rezeki kepadanya. (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).
“Setiap ucapan Bani Adam itu membahayakan dirinya (tidak memberi manfaat), kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahyi munkar (mencegah perbuatan buruk), serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla”. (HR Tirmidzi).
“Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya persangkaan (buruk itu) adalah perkataan yang paling dusta. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan dan keburukan orang lain, janganlah kalian saling berdengki (iri/hasad), jangan saling berpaling (bermusuhan), dan jangan saling marah. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR Bukhari).
“Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah, kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhari)
“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (profesional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR Ahmad).
“Orang yang jahat akan melihat dosa-dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya, dengan santai dapat diusirnya hanya dengan mengibaskan tangan. Adapun seorang mukmin melihat dosa-dosanya bagaikan duduk di bawah kaki gunung yang siap menimpanya.” (HR Bukhari).
“Tiga perkara yang membinasakan yaitu kikir yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan kekaguman (takjub) seseorang kepada dirinya sendiri (‘ujub)” (HR Thabrani).
“Barangsiapa yang mengangkat-angkat diri sendiri secara berlebihan, niscaya Allah SWT akan menjatuhkan martabatnya.” (Imam Syafi’i).
“Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu.” (Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah)