Sholat khusyu adalah salat yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, fokus, dan ikhlas. Selama sholat, mulai takbiratul ihram hingga salam, fokus pada bacaan dan gerakan. Segala pikiran, jiwa, dan raga dipusatkan hanya untuk beribadah kepada Allah Swt.
Secara bahasa, khusyu’ (خشوع) artinya kerendahan hati, tunduk, dan takut. Menurut Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab, kata khusyu’ (dalam sholat) berarti mengarahkan pandangannya ke tanah dan menundukkannya serta merendahkan suaranya.
Sebagian ulama mengartikan khusyu’ sebagai kelunakan hati, ketenangan pikiran, dan tunduknya kemauan yang rendah. Menurut sebagian ulama, khusyuk adalah pendirian hati di hadapan Allah dengan perhatian yang terfokus. Sedangkan ulama lainnya mengatakan, kekhusyukan hati adalah pengendalian mata dari pandangan. Sebagian ulama menyebutkan tanda khusyuk pada seorang hamba Allah Swt.
Cara Sholat Khusyu
Bagaimana cara sholat khyusu’? Berikut ini cara sholat khusyu dalam kitab Bulughul Maram pada Bab “Anjuran Khusyu dalam Sholat” (باب الحثّ على الخشوع فى الصّلاة).
وعن ابى هريرة رضى الله عنه قال : نهى رسول الله صلّى الله عليه وسلّم ان يصلّى الرّجل مختصرا. متّفق عليه , واللّفظ لمسلم , ومعناه : ان يجعل يده على خاصرته
Dari Abu Huroiroh ra ia berkata: Rasulullah melarang orang yang sholat memegang pinggangnya. (Muttafaqunalaih. Lafadh hadis dalam riwayat Muslim)
وفى البخارىّ عن عائشة : أنّ ذلك فعل اليهود فى صلاتهم
Dalam riwayat Bukhori dari Aisyah bahwasanya hal itu perbuatan orang Yahudi dalam sholat mereka.
وعن انس رضى الله عنه أنّ رسول الله صلّى الله عليه وسلّم قال اذا قدّم العشاء فأبد أوابه قبل ان تصلّو المغرب . متّفق عليه
Dari Anas ra bahwasanya Rasulullah Saw bersabda: Bila makanan malam sudah dihidangkan, makanlah dahulu sebelum engkau sholat Maghrib. (Muttafaqunalaih)
وعن ابى ذرّ رضى الله عنه قال : قال رسول الله عليه ويسلّم اذا قام احدكم فى الصّلاة فلا يمسح الحصى , فإنّ رحمة تواحهه. رواه الخمسة بإسناد صحيح , وزاد أحمد : واحدة اودع
Dari Abu Dzar ra ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Bila seseorang di antara kamu sholat, janganlah menyapu butir-butir batu kecil karena rahmat selalu bersamanya. (Riwayat lima imam dengan sanad shohih. Ahmad menambahkan sapu sekali saja atau ditinggalkan)
فى الصّحيح عن معيقيب نحوه بغير تعليل
Dalam shohih Bukhori Muslim dari Muaiqib terdapat hadis yang sama tanpa ta’lil.
وعن عائشة رضى الله عنها قالت : سألت رسول الله عليه وسلّم عن الإلتفات فى الصّلاة ؟ فقال : هو اختلاس يختلسه الشّيطان من صلاة العبد . رواه البخارىّ . وللتّرمذىّ وصحّحه . ايّاك والإلتفات فى الصّلاة , فإنّه هلكة فان كان لابدّ ففى التّطوّع
Dari Aisyah ra ia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah Saw tentang berpaling muka dalam sholat. Beliau menjawab: Ia copetan yang dilakukan oleh setan kepada sholatnya hamba. (Riwayat Bukhori).
Dalam riwayat Tirmidzi yang telah disahkan: Hati-hatilah jangan berpaling muka dalam sholat. Sesungguhnya ia kebinasaan. Kalau memang harus dilakukan, boleh dalam sholat sunnah.
وعن انس قال : قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : اذا كان احدكم فى الصّلاة فإنّه يناجى ربّه, فلا يبصتنّ بين يديه ولا عن يمينه , ولكن عن شماله تحت قدمه . متّفق عليه . وفى رواية : او تحت قدمه
Dari Anas, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Bila seseorang di antara kamu sholat, berarti ia sedang berdialog dengan Tuhannya. Oleh karena itu, jangan meludah ke arah muka dan samping kanan, tapi hendaklah ke arah kiri di bawah tapak kakinya. (Muttafaqunalaih. Dalam riwayat lain: Atau di bawah tapak kakinya).
وعنه قال : كان قرام لعائشة سترت به جانب بيتها . فقال لها النّبىّ صلّى الله عليه وسلّم : اميطي عنّا قرامك هذا فإنّه لاتزال تصاويره تعرض لى فى صلاتى , رواه البخارىّ
Dari dia, ia berkata: Aisyah pernah memiliki korden (tirai) yang menutupi sebagian rumahnya, lalu Nabi Saw bersabda: Tinggalkan permadani itu untuk kami, karena sesungguhnya gambar-gambarnya selalu mengangguku dalam sholat. (Diriwayatkan oleh Bukhori).
واتّفقا على حديثها فى قصّة انبجانيّة ابى جهم وفيه فإنّها : الهتنى عن صلاتى
Dalam hadis yang muttafaqun ‘alaih tentang kisah gamis Ambijaniyah Abi Jahm di situ terdapat: Sesungguhnya ia melalaikan aku dalam sholat.
وعن جابر بن سمرة رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلّى الله عليه وسلّم : لينتهينّ أقوام يرفعون أبصارهم الى السّماء فى الصّلاة اولا ترجع اليهم . رواه مسلم
Dari Jabir bin Samurah ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: hendaklah orang-orang berhenti memandang ke langit waktu shalat atau pandangannya tidak kembali kepada mereka (buta). (Riwayat Muslim).
وله عن عائشة رضى الله عنها قالت : سمعت رسول الله عليه وسلّم يقول : لاصلاة بحضرة طعام ولا هو يدافعه الأخبثان
Baginya dari Aisyah ra, ia berkata: saya mendengar Rasulullah Saw bersabda: Tiada sempurna sholat di muka makanan atau ia menekan, kentut, dan kencing.
وعن أبى هريرة رضى الله عنه أنّ النّبىّ صلّى الله عليه وسلّم قال التّثاؤب من الشّيطان , فإذا تثائب احدكم فليكظم ما استطاع . رواه مسلم والتّرمذىّ , وزاد فى الصّلاة
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi Saw bersabda: Menguap itu dari setan. Bila seseorang di antara kamu menguap (saat sedang sholat), tahanlah semampunya (Riwayat Muslim dan Tirdmidzi).
Berdasarkan hadits-hadits di atas, shalat khusyu adalah salat yang fokus, bebas gangguan, bebas pikiran lain, memandang ke bawah (tempat sujud), tidak mengerjakan hal lain selain bacaan dan gerakan sholat. Wallahu a’lam bish-showabi.
Video Ceramah Bab Sholat Khusyu Bulughul Maram