Manusia Terbaik dan Terburuk Berdasarkan Usia

Ceramah Dzuhur Prof. Dr. KH. Badruzzaman M. Yunus, MAManusia terbaik dari sisi umur atau usia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya. Sebaliknya, manusia terburuk adalah yang panjang usia dan amalnya buruk.

Demikian dikemukakan Guru Besar UIN SGD Bandung Prof. Dr. KH. Badruzzaman M. Yunus, MA dalam ceramah ba’da dzuhur di Masjid Raya Al Jabbar, Sabtu (19/4/2025). Kiai Badru lalu mengutip sabda Rasulullah Saw:

“Dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasûlullâh, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau menjawab, “Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya”. Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?” Beliau menjawab, “Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya”. (HR Ahmad. Tirmidzi, dan Al-Hâkim)

Dengan hadits tersebut, jelas Kiai Badruzzaman, Rasulullah Saw mengingatkan dan memberi parameter kepada kita tentang orang yang paling baik dan orang yang paling jelek berdasarkan umur.

“Kita tinggal melihat kepada diri kita masing-masing, apakah kita termasuk kepada kriteria yang pertama (manusia terbaik) atau termasuk kepada kriteria yang kedua (manusia terburuk). Jawabannya ada di hati kita masing-masing,” katanya.

Mengutip pendapat Syekh Ahmad Asyarabasi, lanjut Kiai Badruzzaman, umur itu ada dua macam. Yang pertama, apa yang dinamakan dengan alumrul hissi atau umur lahir alias umur biologis. Ukuran umur biologis itu adalah lamanya waktu seseorang hidup di dunia.

Yang kedua, alumrul maknawi atau umur produktif.  Umur maknawi atau umur produktif ini ukurannya bukan waktu, tapi isi amal atau karya. “Orang yang mengisi umurnya dengan berbagai-bagai amal baik, itulah orang yang panjang umurnya meskipun hidupnya tidak lama,” jelasnya.

Ia mencontohkan Imam Nawawi yang lama hidupnya di dunia hanya 45 tahun, usianya itu diisi dengan berbagai-bagai amal saleh, terutama di bidang ilmu pengetahuan, sehingga dia menjadi salah seorang imam fil mazhab. Kitab karangannya berpuluh-puluh, bahkan beratus-ratus. Yang paling monumental kitab Riyadush Shalihin.

“Itu kitab Riyadush Shalihin kitab yang paling banyak dibaca di seluruh dunia Islam, termasuk di kita, di Indonesia,” katanya.

Selain Imam Nawawi, Kiai Badruzzaman juga mencontohkan Imam Ghazali umurnya hanya 50 tahun, tapi yang 50 tahun itu dia isi dengan berbagai-bagai amal saleh, terutama di dalam ilmu pengetahuan dan pengajaran. Kitab yang paling banyak juga dibaca di seluruh dunia Islam adalah kitab Ihya ‘Ulumiddin.

“Banyak lagi contoh ulama, cendikiawan, pengusaha, dan sebagainya yang mengisi waktunya itu dengan berbagai amal saleh, sesuai dengan kapasitas dia masing-masing,” imbuhnya.

Kiai Badruzzaman lalu menjelaskan kembali soal manusia terbaik dari sisi usia. Menurutnya, yang dimaksud dengan manusia terbaik “panjang umurnya dan baik amalnya” adalah umur  produktif atau umur maknawiah. Artinya, orang yang terbaik di antara kalian adalah orang yang memadatkan umurnya dengan berbagai amal saleh. amal yang baik. Amal saleh bisa dikerjakan oleh semua orang sesuai dengan kapasitas masing-masing.

“Mari kita memanfaatkan sisa umur kita di dalam beramal yang terbaik sehingga kita akan termasuk kelompok yang pertama, yaitu orang yang panjang umurnya baik amalnya,” pungkas Kiai Badruzzaman. Selengkapnya simak video di bawah ini.

Video Ceramah Orang Terbaik dari Sisi Usia

Posted in Ceramah, Kajian and tagged , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *