Ceramah Dzuhur: Hidup Adalah Kesempatan, Mati Adalah Kepastian

Jadwal Ceramah Subuh dan Dzuhur di Masjid Raya Al JabbarHidup adalah kesempatan, mati adalah kepastian. Belajar memaknai hidup dan mati dari Al-Qur’an Surah Al-Mulk ayat 2 menjadi tema kajian Ceramah Dzuhur Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Si., M.Ag (Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung) di Masjid Raya Al Jabbar, Ahad (9/11/2025).

Menyampaikan pesan yang begitu menyentuh tentang makna hidup dan mati yang terkandung dalam QS Al-Mulk:2, Prof. Enjang membuka ceramahnya dengan mengajak jamaah merenungkan ayat Allah SWT: alladzi khalaqal mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala yang artinya “Dialah yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang paling baik amalnya.”

Menurutnya, ayat ini tampak sederhana, tetapi menyimpan makna yang sangat dalam. Allah SWT mendahulukan kata al-maut (kematian) sebelum al-hayat (kehidupan). Sebuah urutan yang tidak biasa tetapi sarat makna.

“Kematian adalah kepastian. Hidup hanyalah kesempatan. Maka gunakan kesempatan ini untuk mempersiapkan kepastian itu,” ujar Prof. Enjang.

Ia menjelaskan, kematian bukan akhir dari segalanya melainkan awal dari perjalanan yang sebenarnya. Karena itu, manusia harus sadar bahwa kehidupan dunia hanyalah waktu yang singkat untuk menyiapkan bekal menuju akhirat.

Sayangnya, banyak manusia justru terbalik memandangnya. Terlalu sibuk dengan dunia, hingga lupa pada kematian yang pasti datang.

“Kita sering kali tertipu oleh gemerlap dunia. Padahal hidup ini bukan tentang seberapa lama kita bernafas, tapi seberapa berarti setiap hembusan nafas itu di jalan Allah,” ungkapnya.

Prof. Enjang kemudian mengingatkan pentingnya menjadikan Al-Qur’an Surah Al-Fatihah bukan hanya sebagai bacaan dalam salat, tetapi sebagai panduan hidup sehari-hari.

“Jadikan Al-Fatihah sebagai perhiasan hidup kita. Terapkan maknanya dalam berpikir, bersikap, dan bertutur,” pesannya.

Selain itu, ia juga mengajak jamaah untuk mengamalkan tiga prinsip penting dari Surah Al-Ashr: iman, amal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran serta kesabaran. Tiga hal ini, katanya, akan menjauhkan manusia dari kerugian.

Sebagai penutup, Prof. Enjang mengingatkan agar umat Islam senantiasa memperbanyak doa karena doa adalah senjata seorang mukmin.

“Berdoalah dengan sepenuh hati, bukan hanya saat kesulitan. Karena doa bukan sekadar permintaan, tapi tanda kita bergantung kepada Allah,” katanya.

Sebuah pengingat lembut bahwa hidup adalah perjalanan singkat menuju akhir yang kekal dan sebaik-baiknya hidup adalah yang digunakan untuk mempersiapkan kematian dengan amal dan kebaikan. (Aline Mumtaz Kurniawan/KPI UMB)

Video Kajian QS Al-Mulk Ayat 2 | Ceramah Dzuhur Prof. Dr. H. Enjang AS, M.Ag

 

Posted in Berita, Ceramah, Kajian and tagged , , , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *