Oleh Windra Sutisna, S.Ag
Ali Bin Abi Thalib karamallah wajhah pernah berbicara tentang ciri-coro orang yang bertakwa. Ciri orang-orang yang bertakwa menurut Sayidina Ali yang pertama adalah mereka yang al-khaufu minal jalil, takut kepada Allah SWT Yang Maha Agung.
Takut dari apanya? Bukan takut dengan seksa nerakanya, tapi takut jauh dari rahmat dari keridaan-Nya. Takut tidak dicintai-Nya sehingga dalam kehidupannya orang-orang yang bertakwa senantiasa ilallah, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan rangkaian amaliah yang mampu menghantarkannya menuju keridaan-Nya. Inilah ciri orang yang bertakwa yang pertama menurut Ali Bin Abi Thalib, yakni takut kepada Allah SWT.
Jikalau memang takwa ada dalam kehidupan kita, takwa di dalam kehidupan bermasyarakat, insya-Allah akan selamat dunia dan akhirat. Ketika takwa itu ada dalam diri kita, di dalam keluarga, insya-Allah keluarga kita akan diberikan rezeki husnul khatimah. Keluarga kita akan diberikan rezeki sakinah, mawadah, warahmah.
Orang yang bertakwa diiringi dengan rasa cintanya kepada Allah SWT. Tiada lain orientasi dalam melaksanakan ibadah, melaksanakan kehidupannya untuk mencari rida Allah SWT.
Ciri orang bertakwa yang kedua menurut Sayidina Ali adalah al-‘amalu bit tanzil, mengamalkan apa yang telah Allah SWT wahyukan kepada Rasulullah Muhammad Saw, yakni Al-Qur’anul Karim.
Al-Quranul Karim merupakan wahyu yang telah Allah SWT berikan kepada baginda Rasulullah Saw yang menjadi pedoman bagi setiap umatnya. Bahkan, seorang ahli menyebutkan, bahawasanya Al-Qur’an itu merupakan the principle of Qur’an with Allah can lead men to have. Satu-satunya kitab, satu-satunya prinsip, undang-undang, hukum yang membawa manusia kepada kebahagiaan.
Ketika kita berbicara masalah Al-Qur’an, orang yang terbaik di antara kita khairukum man ta’allamal Qur’an wa’allamahu. Sebaik-baik di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Al-Qur’an Allah turunkan salah satu kitab suci yang sangat luar biasa untuk menyempurnakan kitab suci yang lainnya. Makanya, Al-Qur’an ketika kita membaca ayat suci Al-Qur’an, satu huruf di dalam membaca Al-Qur’an itu satu kebaikan dan dilipatgandakan menjadi 10 kali lipat.
Ketika kita membaca Al-Qur’an bernilai ibadah, jangankan membaca Al-Qur’an, kita mendengarkan saja dengan hati yang ikhlas, hati untuk menggapai rahmat Allah Swt, mendengarkan kalamullah, insya-Allah kita mendapatkan kasih sayang dari Allah SWT.
Ciri orang yang bertakwa yang ketiga menurut Sayidina Ali karamallah wajhah adalah mereka ar-ridha bilqalil, rela atas pemberian dari Allah SWT yang sedikit.
Seorang ulama berkata di dalam sebuah kitab, meskipun nikmat itu sedikit, tetap wajibun bisyari, wajib kita mensyukuri nikmat pemberian dari Allah SWT. Bahkan ancaman tegas dari Allah SWT di dalam Hadits Qudsi:
إنني اناالله لا اله الا انا من لم يصبر على بلائى ولم يشكر لنعمائى ولم يرضى بقضائى فليخرج من تحت سمائى وليطلب ربا سواي
Jangan sampai kita termasuk hamba-hamba Allah yang mengkufuri nikmat-Nya kerana Allah sediakan siksa yang amat pedih bagi yang kufur nikmat. Mudah-mudahan kita tergolongkan menjadi hamba-hamba Allah yang pandai bersyukur. Amin ya Allah ya rabbal ‘alamin.
Ciri orang yang bertakwa yang keempat menurut Sayidina Ali adalah al-‘amalu bitanzil. Ini berkaitan dengan amal perbuatan kita semasa di dunia ini.
Orang bertakwa beramal di dunia ini tiada lain dan tiada bukan menjadikan amal tersebut untuk bekal di kehidupan yang kekal abadi setelah kematian. Ia melaksanakan ibadah, melaksanakan sedekah, melaksanakan amal perbuatan yang baik, orientasinya dari amal ibadahnya adalah karena Allah SWT, untuk menggapai keridaan-Nya.
Hakikat takwa yang disampaikan oleh Sayidina Ali tadi mudah-mudahan ada pada dalam diri kita. Kita menjadi hamba-hamba Allah yang bertakwa yang senantiasa melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan kepada kita. Menjauhi apa yang menjadi larangan Allah Subhanahuwataala.
Insya-Allah pangkat tertinggi di hadapan Allah, darjat tertinggi di hadapan Allah bukanlah yang mereka memiliki harta yang banyak, pangkat yang tinggi, jabatan yang banyak, melainkan orang-orang yang senantiasa bertakwa kepada Allah SWT.
– Penulis adalah Da’i Kamtibmas Polres Garut dan Imam Masjid As-Sakinah. Artikel ini disarikan dari Ceramah Dzuhur di Masjid Raya Al Jabbar, Rabu, 16 April 2025.
Video Ceramah