Kajian Garlicha Maulidya: Dari Luka ke Luka, Menuju Cinta yang Sempurna

Kajian Garlicha Maulidya: Dari Luka ke Luka, Menuju Cinta yang SempurnaTabungan Surga menggelar kajian Muslimah spesial bersama terapis Garlicha Maulidya di Masjid Raya Al Jabbar, Sabtu, 6 Desember 2025. Dengan tema “Dari Luka ke Luka, Menuju Cinta yang Sempurna”, dalam pemaparannya, Teh Garlicha mengajak para muslimah untuk menyadari perjalanan hidup seorang perempuan tidak pernah lepas dari ujian, luka batin, dan pengalaman emosional yang membentuk kepribadian.

Menurutnya, luka bukanlah tanda kelemahan, tetapi bagian dari proses pertumbuhan spiritual seorang hamba.

Garlicha menekankan, Allah SWT sering kali menghadirkan luka demi menguatkan hati dan mengarahkan seseorang menuju cinta yang lebih hakiki, yaitu cinta kepada Allah.

“Setiap luka yang kita alami adalah cara Allah mendidik jiwa kita agar siap menerima cinta yang lebih besar dan lebih sempurna,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya proses penyembuhan diri melalui tiga langkah: menerima luka, memaafkan, dan memperbaiki diri. Melalui penerimaan, seseorang belajar memahami bahwa ujian tidak datang tanpa alasan.

Dengan memaafkan, hati dibersihkan dari rasa benci dan kecewa yang menghambat kedekatan dengan Allah. Sedangkan memperbaiki diri menjadi bentuk ikhtiar agar pengalaman pahit menjadi bekal menuju kehidupan yang lebih baik.

Kajian Garlicha Maulidya: Dari Luka ke Luka, Menuju Cinta yang Sempurna

Garlicha mengajak para muslimah untuk membangun cinta yang berkualitas baik kepada diri sendiri, keluarga, maupun pasangan dengan pondasi keimanan dan ketakwaan. Ia menegaskan bahwa cinta yang sempurna bukan berarti tanpa masalah, tetapi cinta yang tetap teguh meskipun banyak luka yang pernah dialami.

Kajian ini berlangsung hangat dan penuh keakraban. Banyak peserta yang merasakan keterhubungan emosional dengan materi yang disampaikan, mengingat tema ini lekat dengan kehidupan sehari-hari para perempuan.

Melalui kajian ini, diharapkan para muslimah dapat lebih kuat menghadapi cobaan hidup, lebih bijak mengelola hati, serta semakin dekat dengan cinta Allah yang menjadi sumber ketenangan dan kesempurnaan sejati. (Shofie Fahhama Nisa/KPI UMB)

Posted in Berita, Kajian and tagged , , .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *